Energi kinetik (Ek) : F = t/T= q/360 = q/2p
Energi potensial (Ep) : DF = F1 - F2
Catatan : 0 £ F £ 1
jika F = 1 ¾ dapat ditulis F = ¾, sehingga q = 2p.¾ = 270°
jika F = 2 1/3 dapat ditulis F = ¾, sehingga q = 2p.¾ = 270°
Energi mekanis (EM) : F = m.ay
F = - mw².y = -K.y
CONTOH GETARAN HARMONIS
Energi Kinetik (Ek) Energi Potensial (Ep) Energi Mekanik (EM) | = = = | ½ m.v² = ½ m.w².A² COS² w.t ½ K.y² = ½ m.w².A² sin² w.t Ek + Ep = ½ m.w².A² |
1. Bandul Sederhana | 2. Benda tergantung pada pegas |
Perioda Bandul (T) F = w sin q | Periode pegas (T) T = 2p Ö(m/k) |
2. Benda tergantung pada pegas
Contoh 1.
Suatu titik materi bergetar harmonis dan menghasilkan energi kinetik sama dengan tiga kali energi potensialnya. Berapakah sudut simpangan pada saat itu ?
Jawab
Ek 3Ep ® ½ mw²A² cos² q = 3. ½ mw²A² Sin²q[sin q/cos q]² = 1/3 ® tg q = 1/Ö3 ® q = 30°
Contoh 2.
Perioda sebuah ayunan sederhana di permukaan bumi adalah T detik. Bila ayunan ini berada pada suatu ketinggian yang percepatan gravitasinya ¼ percepatan gravitasi di permukaan bumi, maka perioda ayunan menjadi berapa T ?
Periode ayunan : T = 2p Ö(l/g) ® T » Ö(l/g)
T/T= Ö[(l/g')/(l/g)] = Ö(g/g') = Ö(1/¼) = Ö4 = 2 ®T' = 2T
- Berdasarkan arah getar:
1. Gelombang transversal Þ arah getarnya tegak lurus arah rambatnya.
2. Gelombang longitudinal Þ arah getarnya searah dengan arah rambatnya.
- Berdasarkan cara rambat dan medium yang dilalui :
1. Gelombang mekanik Þ yang dirambatkan adalah gelombang mekanik dan untuk perambatannya diperlukan medium.
2. Celombang elektromagnetik Þyang dirambatkan adalah medan listrik magnet, dan tidak diperlukan medium.
- Berdasarkan amplitudonya:
1. Gelombang berjalan Þ gelombang yang amplitudonya tetap pada titik yang dilewatinya.
2. Gelombang stasioner Þ gelombang yang amplitudonya tidak tetap pada titik yang dilewatinya, yang terbentuk dari interferensi dua buah gelombang datang dan pantul yang masing-masing memiliki frekuensi dan amplitudo sama tetapi fasenya berlawanan.
|
Sumber bunyi (berupa benda-benda yang bergetar) terbagi tiga, yaitu dawai (senar/tali) pipa organa terbuka dan pipa organa tertutup.
SYARAT NADA DASAR ( fo ) PIPA ORGANA TERBUKA =
NADA DASAR ( fo ) DAWAI
Gbr fo dawai |
Gbr fo pipa organa terbuka |
SYARAT NADA DASAR PIPA ORGANA TERTUTUP
L = (2n+1) l untuk fo ® n = 0 Þ L = ¼l
4
Gbr fo pipa organa tertutup |
Gbr gelombang |
PERBANDINGAN FREKUENSI NADA-NADA PADA SUMBER BUNYI
Dawai | : fo : f1 : f2 = 1: 2 :3 ... |
Pipa Organa Terbuka (POB) | : fo : f1 : f2 = 1 :2 :3 ... |
Pipa Organa Tertutup (POT) | : fo : f1 : f2 = 1 : 3 : 5 ... |
Catatan : - pada dawai, bagian yang dijepit/ditekan selalu timbul
simpul (s) gelombang. Jadi p < s.
- pada pipa organa, bagian terbuka selalu timbul perut (p)
gelombang sedangkan bagian terlutup selalu timbul simpul
(s) gelombang. Jadi p > s (POB) ; p = s (POT)
Efek Doppler menjelaskan peristiwa terjadinya perubahan frekuensi yang terdengar (fp) karena adanya gerak relatif sumber dan pendengar.
fp = fs v ± vp v ± vs | fp = frekuensi pendengar fs = frekuensi sumber v = kecepatan bunyi di udara vp = kecepatan pendengar vs = kecepatan sumber |
vp Þ + ¾® pendengar mendekati sumber
0 ¾® pendengar diam
- ¾® pendengar menjauhi sumber
vs Þ + ¾® sumber mendekati pendengar
0 ¾® sumber diam
- ¾® sumber menjauhi pendengar - f1 disebut nada atas 1 f2 disebut nada atas 2 dst
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar